BMI Hong Kong

Doktrin Agen dan Penilaian Bodoh Terhadap BMI

3:50 PM





"Diperlakukan kayak gitu kok gak kabur."

"Memang goblok. Disiksa sampek lumpuh gak mau kabur."

"Nunggu sekarat atau mati sekalian apa biar dikeluarin majikan dari rumah."

"Ngo kok tak goi hou jon lo. Tim kei em po king leh." Saya rasa dia sangat bodoh. Kenapa tidak lapor polisi saja.

Dan sederet komentar lain seliweran mengiringi kasus yang menimpa Erwiana.

"Ngo kok tak goi hou jon lo." 
Saat ke luar rumah, saya sering mendengar kata ini keluar dari orang Hong Kong yang sedang ngobrol di taman membicarakan kasus BMI yang disiksa majikan. Bagaimana perasan kawan-kawan? Ngo sam cenhai hou dong mendengar kalimat ini. 

Berkali-kali saya menjelaskan ke Bobo bahwa Erwiana tidak berani kabur karena selalu ditunggui majikan. Bagaimana mau lapor polisi atau telpon 999, sedang hape tak punya dan majikan selalu di rumah. Ancaman terus dia terima dan pertimbangan potongan gaji yang belum selesai.

Tak usah jauh-jauh. Saya sendiri pernah mengalami. Meskipun tak separah Erwiana. Meski saya diberi kunci sendiri oleh majikan dan bisa kabur kapan saja. Tetapi doktrin agen yang harus melunasi potong gaji membuat saya bertahan. Saya tidak heran kalau sampai detik ini, saat cerita pengalaman di majikan pertama masih ada yang bilang saya bodoh.

Ya, saya memang bodoh. Bodoh kenapa tidak kabur saat dipukul majikan. Bodoh kenapa masih saja bertahan. Bodoh kenapa tidak menelepon polisi untuk cari bantuan.

Iya saya bodoh. Bodoh karena memilih bertahan sampai potong gaji selesai dibayar dan menuruti petuah agen sampai finis 2 tahun untuk dicarikan majikan yang baik. Bodoh karena saya memilih bertahan karena desakan ekonomi keluarga di kampung halaman yang sangat membutuhkan bantuan. 

Setiap kali Erwiana muncul di TV dan melihat Bapaknya selalu di sampingnya, entah kenapa air mata saya menetes tak bisa dibendung. Saya ingat Bapak saya di kampung, dan memori tahun 2005-2007 pun menari-nari di atas kepala.

Saya bertahan sampai 2 tahun karena ingat wajah orang tua, dan mungkin sama seperti yang Erwiana rasakan saat mendapatkan penyiksaan sedemikian perihnya selama 8 bulan.

Bekerja ke luar negeri dengan harapan bisa meringankan beban ekonomi keluarga di kampung adalah tujuan semua BMI. Tapi, saat impian tak seindah dengan kenyataan, kebanyakan hanya bisa pasrah dan berdoa. 

Kartika dan Erwiana. Hanya dua BMI yang kebetulan kasusnya mencuat ke media dan mendapat perhatian luar biasa besar dari berbagai kalangan diantara ratusan bahkan ribuan kasus lain yang mengendap. 

Ini terjadi di Hong Kong, negara bagian China yang katanya penegak hukumnya sudah tak bisa disuap karena pembersihan koruptor besar-besaran beberapa puluh tahun lalu. Bagaimana dengan Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Singapura dan negara penempatan lain? 

Saya menulis ini sambil membayangkan sosok Erwiana yang saat ini terbaring di rumah sakit dengan pandangan penuh kasih dari Bapak dan Ibunya. Perih. Hati saya rasanya seperti diiris-iris. 

Erwiana, apapun penilaian mereka terhadapmu, tetap tersenyumlah. Karena senyummu bisa jadi pengobat sakitmu juga kedua orang tuamu. Kamu tak sendiri merasakan ini. Ada ratusan ribu kawan BMI yang ada di belakangmu, mendukungmu, mendoakanmu, dan akan terus mengawal kasusmu.

Belum tentu yang menilai para BMI
bodoh itu lebih pintar daripada BMI. Tapi yang lebih menyakitkan adalah saat sesama BMI saling mencaci dan saling mengucap kata bodoh saat ada kawan BMI yang mengalami penyiksaan dan tak berani kabur lalu menilainya sebagai orang yang bodoh.

Masih menganggap Erwiana bodoh karena tetap bertahan saat disiksa?

Tak perlu jauh-jauh menilai Erwiana. Silahkan nilai saya yang lebih bodoh ini. 2 tahun di rumah majikan, punya kunci rumah, bisa kabur kapan saja, dan juga sering dipukul majikan. Tapi bodohnya saya yang  tetap bertahan karena ingat wajah orang tua di kampung halaman dan juga doktrin agen yang harus lunas bayar potongan 7 bulan. Juga janji akan dicarikan majikan dengan gaji dan libur full.

Saya seumuran Erwiana saat itu. Tidak punya hape, tidak ada libur, tidak punya nomor telpon KJRI dan sama sekali tidak kenal dengan hukum ketenagakerjaan di Hong Kong juga tidak kenal dengan organisasi serikat buruh. Doktrin agen selalu membuat saya takut jika keluar dari majikan, apakah bisa
mendapatkan majikan baru.

Jadi, sebelum menilai orang lain bodoh, sebaiknya bayangkan dulu seandainya posisi anda seperti dia, apa yang akan anda lakukan?






You Might Also Like

40 komentar

  1. semua itu sama, waktu pertama kali ke hongkong aku juga tidak dibekali apapun nomer telp dan buku labour diminta. gaji dibawa standar itupun masih dipotong 7 bulan setelah itu dan hingga akhirnya dibuang tanpa uang sepeserpun waktu di tengah malam dan dikawal hingga pintu gerbong pesawat.
    tak bisa berkutik hanya menganguk dan mengiyakan.
    semua sama2 bodoh, kita bodoh karena sudah dibodohkan sejak lahir dan sejak jaman perang. dan sekarang saatnya kita pintar mbak fera

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita harus pintar siuce, agar tidak dianggap bodoh dan selalu nerimo.
      kita bersama bisa melawan segala bentuk penindasan

      Delete
  2. semoga kebodohan yang diciptakan pemerintah kepada warga negaranya melalui "cetakan" PJTKI dan Agency semakin mencuat kasus semakin hilang pula dan menjelma menjadi BMI-BMI yang pintar dan tahu akan aturan ketenagakerjaan.

    Satu hal lagi: BMI yang punya keberanian!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kasus ini membawa dampak kebaikan teh Okti

      Delete
  3. Ah tak perlu ditanggapi serius,,,,
    Anggap angin lewat,,,,,

    itu semua bertujuan mengalihkan konsentrasi kt dlm memperjuangkan Keadilan untuk kawan kita Erwiana...

    Itu hanya kepingan untuk menggores nama baik BMI,,,


    Tetap jaga persatuan,jaga kekompakan,,,terus berjuang melawan kaum tertindas.

    Mereka hanya ingin mencerai berai kita (sesama BMI),
    mengadu domba antar BMI adalah jalan pintas bagi mereka yg sudah merasa kewalahan ,,,,,,,,,
    tdk suka krn kita punya kekuatan.

    Tidak semua yg berpendidikan tinggi bisa bijak,,,,,,,


    Secara pribadi sy jg marah karna sy jg BMI.
    Tapi ambil sisi positifnya saja karena
    (Byk oknum2 tertentu memanfaatkan moment kita saat ini)

    Jadi jangan terkecoh,,,
    Biarkan anjing menggonggong pd tempatnya .

    JAYALAH PEJUANG BURUH MIGRAN INDONESIA !!!!!!

    

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mbk rika....... solidaritas forever kawan2

      Delete
    2. tetap teriakkan justice for Erwiana and all migran

      Delete
  4. Ya begitulah penilaian orang yg tak berbicara dengan hati.mereka hanya bis. Menghujat

    Erwiana...semangat de .Kami ADA D. Belakang mu.cepet sembuh Dan tunjukan pada mereka yg mengatai km bodoh.bawah KAMu tak sebodoh dugaan mereka.semangat ade.semangat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mari semangat terus untuk perubahan buruh migran

      Delete
  5. Yg bilang Erwiana bodoh itu sesungguhnya dia sendirilah yg bodoh..... Haiisssttttt

    ReplyDelete
  6. Si azaléna aremanita. Negri. Sakura itu yg bodoh

    ReplyDelete
  7. Kita bodoh menjadi pintar karna belajar dr kebodohan sangatlah asyik dan ada untungnya ... Mereka sok pintar sok wah karna mereka cuma belajar dr kepandaian yg mereka anggap itu adalah kepandaian yg terangat sangat mereka banggakan .. Yg akirnya menjerumuskan akal fikiran mereka yg sok belagu doank padahal zero di mata public ...banyak orang miskin menjadi kaya karna mereka belajar dr kemiskinan dan banyak orang kaya menjadi miskin karna mereka mengandalkan kekayaannya untuk menyukupi hidup ... Begitu pula ilmu yg kita dpt .. Biarlah anjing menggonggong kapilah berlalu shirik tanda tak mampu mereka meremehkan sesama bkn berarti mereka hebat bahkan mereka lebih lemah dan bodoh dr apa yg mereka ucapkan.... Ingat ayam habis bertelor gimana bunyinya ya itulah mereka .... Smoga di bukakan hati mereka oleh TUHAN YANG MAHA KUASA AMIN..

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiinnnnm
      semog mereka sadar dengan ucapan mereka

      Delete
  8. yg bilang bodoh itu yg bisanya cuman banyakan bacot,mulutnya lebih hina dr mulut binatang. biarin aja anjing menggonggong kafilah jalan jalan.
    cepat sembuh ya dek Erwiana :)

    ReplyDelete
  9. Itu semua kesalah dari pihak di indo mbak , PT dan pemerintahan mereka semua ga membekali pengetau'an hukum negara yg di tuju . Mereka hanya memikir'kan ke untungan dari tkw/tki bagaimana cara mendapatkan uang banyak .

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang kesalahan sudah ada sejak dari proses awal mbak

      Delete
  10. menyedihkan………itulah komentar mereka yg tdk tau

    ReplyDelete
  11. Yang bilang bodoh itu krn mereka tdak pernah merasakan/ mengalami hidup dlm tekann & ancaman
    Semoga saja ngak akan ada lg kezaliman bg BMI dimanapun

    ReplyDelete
  12. Begitu pun aku pertama kali , melihat mjkn super ini itu, kerja 2 rumah itu yg pasti lum kdg d sruh beresin rumh bu dhe n siuce yg no 3 dan kdng koko walu itu hny seminggu sekali ....tanpa libur , mknan kurang begitupun tidur .....pi knp aku rus bertahan pai 8 th.....YA TErlALU BODOH...

    Alasan yg bikin ku bertahan
    1. Aku rasa sejahat org hk ,klou kita bisa andap asor n nriman katae org jwa ...insya allah mereka kan baik pula pd kita
    2. Seandainy lum finnish , kita rus byr potongan yg merupakan momok kita yg bgitu bnyk ancam ini dan itu .....pasport tak d ksih lah , kluarga yg kena dampaklah dan kata blacklis ....krn semua niat membntu kluarga mka apapun aku tetap bertahan.

    Jika finnish , cri mjkn jg msh potongn lagi yv dlu ktae 4-5 bulan ....byangkn berapa uang yg msuk k ejen lgi ...lum lgi btuh waktu mencri dan menunggu....semua jg btuh pengorbanan

    alhmdulillah usaha dan niat ikhlasku mencari nafkah kluarga aku bsa berthan 8 th tanpa holiday dan mjkn lmbt laun bisa menghargai ku hingga mau mutusin kontrak tukpulangpun tak mau melepaskn ...

    Allah maha mengasih dan adil ....

    Biarkan org katai kita bodoh tetap srmangat krn .....sebenarnya org PiNTAR itulah yg BODOH ....KNP rus mau d Bodohi dengn hatinya yg KOTOR .....

    WAT BMI YG LAINNYA .....kayao

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip mba rema nasib sprti itu jg yg lain merasakan tp heran buat anak skrg yg br masuk hk gaya dan prilakunya gk kuat .. Pegang hp lupa kerja mjkn ngomel gk terima ngo cenhai emmeng ..yg anak lama malah nrimo tp berhasil anak skrg Astagfirullahaladzim bukan semuanya tp kebanyakan yg ku lihat gaya hidup mereka dah melampaui adat kdg aku malu melihatnya anak yg lama malah rapi berkerudung dan banyak actifitas yg bermanfaat saya bkn bermaksud menjelekkan sesama tp itu kenyataannya .. Astagfirullah tp Alhamdulillah kita masih kompak .... Amin

      Delete
    2. banyak yang bilang BMI yang dulu lebih mudah diatur daripada sekarang :D

      Delete
  13. hai mak Fera, salam kenal ^^
    orang lain yang tidak mengalami memang sering kesulitan berempati, kalau tidak bisa berempati setindaknya kita tidak berkomentar buruk ya mak.. jangan merasa pintar menilai orang lain..

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga mak, memang kadang berkomentar lebih mudah daripada mengalami mak

      Delete
  14. bagaimana mau mengatakan kalau erwiana itu pinter? lha wong makna "pinter" sendiri saja mereka enggak ngarti, jadi ya asal menurut bisanya lidah saja bilang membodoh-bodohi.. ah, orang lain.. apa yang bisa diharapkan banyak2 dari orang yang berada di luar pagar...

    ~hal yang sama pernah menimpa saya :)

    ReplyDelete
  15. speechless ... yang sabar ya mbak ... -_-

    ReplyDelete
  16. Pengalamn pertama , dapet majikn asli tailok, suruh kerja dua rumah,, dua keluarga dengan majikan yang sangat kejam, galak luar biasa,, gaji underpay.. 9 bulan saya ngebrig kagak tahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. banyak yang mengalami mbak, awal kerja di HK gaji under dan gak libur

      Delete
  17. Sabar ya mbak...Hidup mmg pilihan, ada tmn sy jg kerja diHongkong, kerja diresto,dia pergi kesna jg terpaksa krn terhimpit hutang, mengharap lebih dr bangsa sdri jg tak bisa..jdlah dia ke Hongkong, negri yg sm sekali dia blm kenal...alhamdulillah dia baik2 sj sp skrg....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alasan yang sama mbak, karena minimnya lapangan kerja banyak orang memilih ke LN

      Delete
  18. Jangan hiraukan komentar dari org2 yg lbh bodoh itu saya sendiri tau bagai mana penderitaan yg pada dialami saudara2 kita yg jadi BMI, saya hanya bisa bilang sukses slalu untuk smua yg jadi BMI smoga dgn adanya kasus ini smua majikan2 BMI jadi jera

    ReplyDelete
  19. Kalau ga kenal sama BMI emang gampang ngomong begitu. Saya sekarang banyak berteman sama BMI, Mak. Jadi tau apa alasan mereka kabur atau bertahan. Dan tahu juga cerita2 mereka kenapa paspor ditahan atau yang diberi kebebasan sama majikan. Jadi bisa lebih berempati meskipun ada juga beberapa yang jelas2 salah.

    Ah, seandainya temen2 BMI di tempat saya ini pada bosa nge-blog. Tapi lumayan loh, yg saya kenal dekat, mereka malah pada pegang hape bagus2, touchscreen. Dapet libur sehari, majikan baik, bayaran tinggi. Tapi ada juga yg dapet majikan galak, ga ada libur, ga boleh ke mana2. :(((( Yang kayak gini yg kasian. :((((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, kalau makin banyak BMI yang mau nge-blog malah bagus,

      btw, sampean posisi dimana mak?

      Delete