Pejuang Garis Dua (5)
1:17 PM28 Minggu |
Saya mulai menulis artikel ini
2 minggu setelah tiup rahim. Jadi ya sudah setahun umurnya. Selama dua minggu
saya menangis lalu merenung, “tidak, saya tidak boleh begini terus, saya harus
bangkit.”
Akhirnya saya buka laptop dan
mulai mencurahkan apa yang saya alami dalam tulisan, niatnya ingin langsung
posting tapi saya pikir ulang, ah tidak, jangan sekarang.
Akhirnya setelah hamil, saya
kepikiran untuk membuat tulisan bersambung dari awal program sampai dinyatakan
hamil lalu lahirlah si bocah.
Semoga apa yang saya alami ini
ada manfaatnya bagi pasutri yang mendambakan buah hati namun masih harus
menunggu.
Please, jangan lelah berdoa dan
berusaha. Utamakan konsultasi ke medis dulu atau dokter kandungan. Jangan
sembarangan minum obat yang dijual bebas di pasaran yang katanya bisa
menyembuhkan sakit kista, keputihan, susah hamil dan lainnya.
Setiap apa pun yang dirasakan,
jangan lupa berbagi ke pasangan. Setiap ingin mengambil langkah apa saja,
jangan lupa minta pertimbangan ke pasangan. Insyaallah jika suami istri kompak,
jalannya akan dimudahkan.
Ingat ya, setiap perempuan yang
menstruasi dia pasti bisa hamil. Cuma waktunya saja yang tidak sama. Ada yang
cepat ada yang lama.
Oh iya, sering-sering elus
perut sambil baca doa dalam hati “Robbi habli minasholikhin” (bagi yang
muslim), sesering mungkin, dimana saja, kapan saja.
Sehabis sholat biasakan baca surat
Maryam ayat 1-11. Kalau bisa bangun malam untuk curhat kepada-Nya itu lebih
bagus. Karena hanya DIA Maha punya, kita manusia hanya bisa meminta dan
berusaha, soal hasil akhir Dia yang menentukan.
Sabar dalam penantian,
insyaallah semua ada waktunya dan dapat bagian. Saling menyemangati tanpa bully
itu lebih baik. Sama dengan harta, anak juga titipan. Jangan sombong jika
dikasih duluan sedang yang lain belum, lebih baik mendoakan dan memberi
semangat. Itu saja.
Saya sudahi curhat berseri ini.
Terima kasih tak terhingga buat
sahabat dan orang dekat yang selalu mendoakan dan ngasih semangat sejak awal
kehamilan sampai lahiran. Saya sayang kalian semua, maaf saya tidak bisa sebut
satu per satu.
Semoga sehat selalu rejeki
lancar ya.
Salam dari my baby boy, Aryasatya Shailendra untuk
semua
0 komentar