Seperti biasa, pemerintah tidak mau belajar dari kasus-kasus yang menimpa para pekerja rumah tangga di luar negeri atau Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terkena kasus penganiayaan yang tergolong sangat parah.
Kasus Kartika mencuat pada Agustus 2013 dan saat ini masih menjalani sidang untuk menuntut kasus perdata, sedang majikannya sendiri telah divonis 3 tahun 3 bulan untuk terdakwa majikan laki-laki dan terdakwa perempuan selama 5 tahun 6 bulan. Tak hanya penjara, kedua mantan majikan Kartika itu juga harus membayar denda sebesar HK$ 120 ribu (setara Rp 174 juta). Denda ini belum termasuk hak-hak Kartika selama bekerja 2 tahun.
Awal Januari 2014, publik Hong Kong digemparkan lagi oleh kasus baru bernama Erwiana Sulistyaningsih, BMI yang dipulangkan secara diam-diam oleh majikannya dalam kondisi banyak terdapat luka di tubuhnya. BMI Hong Kong marah, geram, sedih dan perasaan campuk aduk menjadi satu.
Masih sangat jelas dan bekas itu belum hilang atas kasus yang menimpa Kartika, kini ada lagi kawan kami yang mengalami hal serupa. Parahnya lagi, Erwiana dipulangkan oleh majikannya hanya dengan bekal uang Rp 100 ribu dan baju yang menempel di badan juga ancaman dari majikan yang akan membunuh keluarga Erwiana jika melaporkan kasusnya ke orang lain. Kenapa hal ini masih terjadi?
Tahun 2012 Presiden SBY datang ke Hong Kong, apa yang dia lakukan saat bertemu dengan pemerintahan Hong Kong?
Tahun 2013 Menteri Tenaga Kerja juga ke Hong Kong dan bertemu dengan pemerintahan Hong Kong? Apa yang mereka bahas?
Jumhur Hidayat juga ke Hong Kong meski dengan cara diam-diam, apa yang dia lakukan saat di Hong Kong?
Muhaimin di salah satu media (detik.com) berujar bahwa kasus penganiayaan PRT di Hong Kong relatif kecil, baru dua yang terjadi. What? Baru dua, Pak? Baru yang diekspos media secara besar-besaran, Pak. Masih banyak kasus lain yang tidak tercium media.
Kalimat "baru dua" seakan menunjukkan kalau Muhaimin tidak ada rasa empati sama sekali terhadap BMI yang diayaniaya di luar negeri. Ini menunjukkan pemerintah sangat menganggap sepele kasus yang "baru dua" ini terjadi di Hong Kong, negara yang kebanyakan orang sebut sebagai "Syurganya BMI."
Screen shot dari detik.com
Apakah harus menunggu ratusan Kartika dan Erwiana kemudian pemerintah baru mengambil langkah tegas? Mengambil langkah untuk menutup PJTKI dan agen nakal? Atau bertindak tegas terhadap negara penempatan untuk lebih memperhatikan para pekerja migran?
Kalau pemerintah tetap seperti ini dalam menyikapi kasus penyiksaan dan penganiayaan terhadapt BMI di luar negeri, sampai 100 kasus yang mencuat ke media pun, sepertinya akan tetap dianggap "baru 100".
Mari kawal terus kasus ini, jangan sampai pemerintah lupa bahwa masih sangat banyak kasus lain yang butuh untuk ditangani. Macau, Arab Saudi, Malaysia, Taiwan, Singapura dan negara penempatan lain. Jangan sampai "baru muncul" di media pemerintah "baru akan" bertindak.
57 komentar
Perikemanusiaan Pak menteri satu ini perlu dipertanyakan.
ReplyDeleteEmpatinya sudah mati
DeleteSepertinya BMI HK harus mem-blow up setiap kasus sekecil apapun.
ReplyDeleteBetul yu, kalau tidak
Deletekita sendiri, siapa lagi?
nunggu media gak mungkin, mereka kan mikir bisnis
Pak menteri. Ini gak pernah hidup mlarat. Jadi ya,,,menyepelekan kecil., hup!!
ReplyDeleteperkera begini apa termasuk perkara kecil
Mata hatinya sedang buta dan tuli, semoga segera sembuh
Deleteseandainya kejadian ini menimpa anak p mentri ..gimana ya perasa anya ???????? Kenapa harus menyepelehkan hal yg kecil..sedangkan majikan dan pengusaha hongkong banyak yg peduli dengan kasos itu... ?????? di mana pemerintah indonesia ?????
ReplyDeleteHarusnya menteri malu, bukan malah mau menjadikan HK sebagai model penempatan tenaga kerja :(
Deletepemerintah INDONESIA BUTA
ReplyDeletesing bener ja pax xalau relatif xecil xenapa lum xelar masalahnya...mikir paxai otax pax jangan paxai dengxul ...merexa juga punya hati dan xeluarga...jangan hanya mengeluarxan peraturan saja ...apa itu KTKLN yg xatanya xartu utx melindungi tki indonesia...mana yg terlindungi.....xenyataan tax sesuai dgn xerja lapangan...KENYATAAN MASIH BANYAX YG PROTES....mana tanggung jawab pemerintah
ReplyDeleteSemoga pemerintah
Deletesegera bangun
Hadechhhh ngomong doang enteng Pak
ReplyDeleteBuktikan dulu sebelum bilang kecil
Kalo masalah kecil cepatlah selesaisakan
Semoga tidak sibuk dengan partainya si pak menteri inj
DeleteKalau bkn dari kt pak menteri tdk bisa makan,py mbl,rmh dan kapasitas lainnya yg mewah.toh kalian jg kami yg gaji kalian.jd kalau gomong jgn asal keluar pak menri
ReplyDeleteTidak mikir sampek segitu pak menterinnya, mbak
Deletebaru dua yang kena kasus penganiayaan. dan yang mati kasus nya ketutup berapa?
ReplyDeletekok gak mikir. ini lo nyawa bukan makanan yang bisa disingkirkan setiap waktu.
dasar .
Kapan ke HK lagi ya, kita ajak dialog di lapangan
Deletemaxanya pax xalau ngomong dipikir dulu...jangan dudux ja diruangan ber AC sexali xali lach turun xelapangan jgn nyuruh bawahan doanx.......
ReplyDeletela iya
DeleteHuhhh... jd pemerintah kok cuma mikir kemakmurannya sendiri gk mikir nasib rakyat gimana mau maju indonesiaku?
ReplyDeleteHaruskah gantian impor pejabat dari luar negeri?
DeleteWahhh imin apa km buta ya lihat di lapngan dl yg terexpost jd brita national baru klihatan dua lihat tu di selter selter kerja itu pakek otak jangan pakek dengkul.... km kerjanya hanya mikirin partaimu doank.... datang ke hk bukannya melihat rakyatmu tp mlah berkampanye.... klu para tki ada yg sukses dan menjadi brita dunia km ikut nebeng saja.kyk pahlawan kesiangan .. g tau malu tp klu ada tki yg kena musibah bukannya cepat di bantu mlh jumpa pres segla bilng masih dua dasar mata duitan. KTKLN YG KM CIPTAKAN MN BUKTINYA JANGAN HNYA OMDO DOANK MOGA CEPAT MAMPUS N SEKARAT KM IMIN
ReplyDeletesabar mbak, kawan2 BMI geram dengan kasus ini, tapi pernyataan imin lebih membuat kita geram
Deletelagi
Mungkin pak mentri itu harus ad salah 1 dr saodara dia yg dapat masalah bru dia sadar
ReplyDeleteSepertinya harus merasakan dulu seperti apa rasanya menjadi Erwiana atau keluarganya biar empatinya keluar
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDimana hati nurani mu pak?????!!!!!
Deletementeri kagak punya OTAK!!
ReplyDeleteMentri gk punya prikemanusiaan blas..
Deletemau ne uang tok
Mestinya bpak belajar tegas dri hal yg sedikit dan kecip pak, bkan mlah menyepelekanya
ReplyDeletePantas negara ndk maju" org pejabatnya buta mata hatinya
Menterinya lagi sibuk dengan partai masian
Deletentar kalau dach ada yg mati warganya baru xelimprungan bikin ini bikin itu demi perlindungan HOAK pak........makanya sekali2 mikir nasib orang kecil jgn mikir perut tok....tuh berkas masalah setumpuk jgn dilihat saja tapi dibaca diteliti....bulsit KTKLN
ReplyDeleteSabar, kata pak menteri
Deleteinilah indonesia …
ReplyDeleteNegara kaya raya, katanya
DeleteTapi kenyataannya.....
Haeh........baru dua lei'ke dau!
ReplyDelete😄
DeleteMin,,muhaimin,,mulutmu rong tau Keno tabok wajan ye?
ReplyDeleteTempilink lambene pke sutil panaz sisan mbak...
DeleteGegett banget inyonglah..
Iyooo ,,mripate Juling kui no mas,,,
DeleteRa ketok kasus sing wis"
Baru dua.. Lambemu minnn.. Minnn..
ReplyDeleteKlo nyanyi dipikirr.. Ini bukan masalah 2 atau 3..
Baru 2 saja bpk departemen bpk (Depnaker) N kroni2 bpk yg terkait utk urusan BMI diluar negeri gak bisa ngurus mpe tuntas!!!
Jgn pernah anggap SEPELE hal yg "sedikit", ini bukan ttg jumlah, tp ini menyangkut HAM melekkk'o minnnn...
Tunjukkan EMPATI, SIMPATI N kePRIHATINanmu utk korban N keluarga korban jg utk teman2 BMI.
MORE AWARE... MORE CARE..
OPEN YOUR EYES, OPEN YOUR EAR!!!
Justice for Erwiana and all migran
DeletePemerintah e mek bingung mikir seng. Te korupsi tok... Ono.duwek.ae matane ijo...g prnh peduli m.rakyat e....kpan mw.maju indonesia pak lek mek.ngurus rakyat e ra becus... G usah dadi menteri..dadio tukang sapu ae...huftttt
ReplyDeletehuuff
DeleteBuka mata kalian pak ... Lihat rakyat mu ...
ReplyDeletelagi kampanye, maaf :D
Deletemuhaimin itu sebenarnya orang tolol,begok,n gak punya hati nurani,orang sudah durhaka sama pamanya sendiri yaitu gus dur,kelihatan sekali omonganya kalau gak pernah peduli sama TKI...udah jelas n nyata'' pembantu dianiayan di siksa gak mau membela kayak mau lepas dari tanggung jawab...di saudi arabia ribuan orang yang masih ada didalam penjara n gak bisa pulang sekarang mau di buka lagi PJTKI buat ke saudi arabia...manusia macam apa itu muhaimin,hewan ajja bisa berfikir,muhaimin manusia tapi gak bisa berfikir...dasar biawak kepala manusia :D
ReplyDeletedia hanya mikir dewisa yang maauk tanpa mikir pemgirim devisanya
DeleteTengok lah ke bawah pak,,,!!! Ojo ndangak ae.
ReplyDeletela iyo
DeleteJulukanya pejabat tp g punya otak...... coba aja klo kasus ini menimpa keluarganya br tw rasa,,,, binatang Aja msh perduli dg habitatnya tp knp manusia yg diberi akal sehat tdk memikirkan sesama....... terutama para pejabat yg ada diotaknya hanyalah uang........... stupid
ReplyDeletehewan saja lebih disayangi letimbang manusia :(
Deletebingung mau komen apa,terlanjur gerram liat sistem pemerintahan indonesia. dari presiden,menteri dan aparat gak ada yg bisa dipercaya,giliran kampanye aja koar2 mau bela rakyat. parah!!!
ReplyDeleteCari massa soalnya, janji duluan, realisasi belakangan
DeleteItu mentri yg perlu merasakan martil baru keluar rasa empatinya mba vera . Kapan ya bmi mengadakan demo bubarin aja pnp2tki jika tdk bisa melakukan tugasnya , karena devisa masuk ke menejemen negara yg tak karuan , kalau pemerintah bisa memisahkan devisa dari bmi , bmi karuan bisa menunjuk org yg bisa dan melakukan di bidang ketenagakerjaan melek hukum
ReplyDeleteBNP2TKI dibubarin? setuju saya
DeleteIya mba aku juga geram saat melihat kata " baru dua " itu seolah olah tki itu ayam yg di setor ke pedagang yea ayam nya mati dua buang aja ke sungai masih banyak telor kok gk bakalan rugi jgn takut kecuali ayam itu mati semua barulah mereka rugi ... Aku cuma bisa ambil nafas dan ku kepalkan tangan ku ini .... AStagfirullahaladzim setan berdasi gumamku ... Seandainya keluarga dia yg mengalaminya bagaimana rasanya its realy f**k you know ...
ReplyDelete