Kesenian Reog dibawakan BMI sebelum aksi menyambut May Day di tengah gerimis namun tetap semangat, demi membela hak BMI dan melestarikan budaya bangsa |
Miris, sedih dan
campur geram. Itulah perasaan saya saat melihat video yang telah menyebar luas melalui
Youtube tentang dua BMI di Mass Transit Railway (MTR) yang sedang berasyik ria…….. akh, saya gak tega
melanjutkannya. Saya tidak akan menjelaskan isinya apa, saya juga tidak akan
menyertakan link-nya, maaf ya.
Saya beri gambaran
sedikit saja. Kedua BMI tersebut sama-sama perempuan dengan dandanan satu ala
cowok atau tomboy, satunya cewek yang feminim. Pasangan seperti ini disebut lesbian
atau penyuka sesama jenis yakni
perempuan yang mempunyai rasa sayang dan cinta terhadap perempuan.
BMI Hong Kong
setiap Minggu bisa menikmati hari libur, berkumpul dengan sesama BMI. “Mungkin”
dari sinilah muncul benih-benih suka diantara mereka. Karena jauh dari keluarga
dan hanya teman dekat (sesama BMI) sebagai tempat menumpahkan keluh kesah yang
ada, ada yang perhatian setiap hari, atau ada yang ditemui setiap libur menjadi
awal timbulnya rasa sayang diantara mereka.
Di saat banyak BMI berusaha untuk menampilkan sisi positif tentang kehidupan BMI Hong Kong melalui seni budaya, atau organisai buruh atau melalui tulisan yang menceritakan hal-hal positif tentang BMI Hong Kong, ternyata di sisi lain, BMI lain justru merusaknya, duh.
Dari 150 ribu lebih BMI yang ada di Hong Kong, mungkin hanya beberapa gelintir saja yang melakukan hal itu, tapi karena hal negatif yang hanya setitik nila, semua nama "BMI Hong kong" terkena semuanya.
"TKW HK memang gitu, gak kaget dengan TKW HK lah, kerjaannya emang gitu...... " dan komentar sinis lainnya beterbangan di ranah maya, ya karena video yang isinya negatif tadi.
Ayolah kawan, kita sama-sama bekerja di luar negeri. Marilah bawa nama baik bangsa kita yang sedang terpuruk oleh ratusan kasus terutama korupsi. Saya berharap si-empunya video sadar dan menghapusnya. Kalau anda juga BMI, sadarkah kalau dengan tidak langsung anda juga merusak nama anda sendiri?
Saya melihat video tersebut pada hari Sabtu, 11 Mei 2013 dan sudah ada 32 ribu viewer yang klik video tersebut, kalau sekarang saya tidak tahu, semoga saja sudah dihapus.
Di saat banyak BMI berusaha untuk menampilkan sisi positif tentang kehidupan BMI Hong Kong melalui seni budaya, atau organisai buruh atau melalui tulisan yang menceritakan hal-hal positif tentang BMI Hong Kong, ternyata di sisi lain, BMI lain justru merusaknya, duh.
Dari 150 ribu lebih BMI yang ada di Hong Kong, mungkin hanya beberapa gelintir saja yang melakukan hal itu, tapi karena hal negatif yang hanya setitik nila, semua nama "BMI Hong kong" terkena semuanya.
"TKW HK memang gitu, gak kaget dengan TKW HK lah, kerjaannya emang gitu...... " dan komentar sinis lainnya beterbangan di ranah maya, ya karena video yang isinya negatif tadi.
Ayolah kawan, kita sama-sama bekerja di luar negeri. Marilah bawa nama baik bangsa kita yang sedang terpuruk oleh ratusan kasus terutama korupsi. Saya berharap si-empunya video sadar dan menghapusnya. Kalau anda juga BMI, sadarkah kalau dengan tidak langsung anda juga merusak nama anda sendiri?
Saya melihat video tersebut pada hari Sabtu, 11 Mei 2013 dan sudah ada 32 ribu viewer yang klik video tersebut, kalau sekarang saya tidak tahu, semoga saja sudah dihapus.
Kadang saya heran,
kenapa selalu BMI Hong Kong yang disorot? Kenapa soal lesbian di kalangan BMI
Hong Kong yang dibesar-besarkan? Saya jadi bertanya dalam hati, memang benar
hampir 98% yang bekerja di Hong Kong adalah kaum perempuan dan penyuka sesama jenis
memang ada. Lalu, di Korea Selatan (mosalnya) banyak juga tenaga kerja
laki-laki, adakah kaum gay di sana yang pelakunya adalah TKI dari Indonesia?
Saya belum pernah
mendengar kabar soal gay di kalangan TKI laki-laki di negara lain, yang sering
saya dengar dan baca di berbagai berita cetak dan online adalah lesbian di
kalangan BMI Hong Kong? Kenapa? Mengapa?
Sebagai BMI, jujur
saya tidak rela kalau BMI Hong Kong mendapat “cap” sebagai TKW murahan,
rendahan, atau lesbian dan sederet kata negative lainnya. Tolong buka mata dan
hati anda, sangat banyak sekali BMI yang berprestasi dan membawa nama baik
Indonesia di Hong Kong.
Banyak BMI yang
meskipun tinggal di negera super bebas (Hong Kong) namun tetap cinta tanah air.
Setiap Minggu mereka berbagi ilmu kepada BMI lain. Ada yang belajar menari
tradisional untuk tetap melestarikan budaya bangsa di luar negeri. Ada yang
melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, ada yang aktif menulis dan juga
berorganisasi. Ada yang aktif di bidang keagamaan, seperti menghafal Al-Quran, mengaji
dan belajar memperdalam ilmu agama. Ada yang mengikuti kursus merias dan potong
rambut untuk bekal usaha nanti saat pulang ke kampung halaman. Kenapa yang
diangkat selalu yang negative?
Kenapa yang negative
selalu dibesar-besarkan? Padahal yang positif jauh lebih banyak. Saya tetap menjadi bangga
menjadi bagian dari BMI Hong Kong. Dan saya akan terus berbagi melalui tulisan
untuk mengabarkan kepada dunia bahwa BMI Hong Kong tidak seburuk yang mereka
kira.
Semoga tidak ada
lagi kasus serupa nantinya dan semoga semakin banyak BMI yang mau mengangkat
isu-isu positif di kalangan BMI Hong Kong. Kalau bisa berbagi hal yang positif,
kenapa harus yang negative dibagi?
8 komentar
"Kalau bisa berbagi hal yang positif, kenapa harus yang negative dibagi?" ~> SEPAKAT!!
ReplyDelete^_^
Makasih Mas/ Mbak Damae
Deleteitu semua berawal dari mindset orang2 kita, lebih fokus melihat ke satu titik tinta putih di kantong baju daripada warna putih baju itu sendiri yg jumlahnya lebih banyak. ayo kita rubah mindset bangsa kita, mulai dari diri kita sendiri.
ReplyDeleteharus
DeleteMantap mba fera... Itulah isi hati saya yang sampai sekarang belum tertuah dalam tulisan
ReplyDeleteayuk menulis mbak, kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi
Deletesbnrnya sama apa yg Mbk alami dng perasaan saya , kenapa gara2 satu nila merusak susu sebelangga , terlalu rapuhkan Anak Bangsa ? hingga di Negri Orang tdk kah bs menjaga nama dan harga diri ????
ReplyDeleteSemoga banyak yang sadar dengan tujuan awal mbak
Delete