![]() |
Syaratnya pengurusan KTP KK |
Saya
ingin berbagi pengalaman saya mengurus KTP dan KK yang datanya tidak sinkron di
Ponorogo.
Ceritanya
begini. Bulan Februari lalu waktu mau registrasi simcard yang harus memasukkan
NIK KTP dan KK, berkali-kali saya coba ternyata gagal. Lapor ke Grapari
disarankan ke Dukcapil untuk pembenaran data.
OK,
datanglah saya ke Dukcapil (pertama) membawa bekal KTP dan KK. Ternyata yang
punya kasus serupa buuaaanyak, mereka tidak bisa registrasi karena KTP dan KK
tidak sinkron.
Saya lapor dan menyerahkan foto kopian KTP dan KK, setelah dicek, alamat saya ternyata di Samarinda. Padahal menginjakkan kaki di Samarinda saja tidak pernah, aneh to? Petugas meminta saya meninggalkan nomer hape, nanti akan di SMS. Esok paginya saya mendapat SMS pemberitahuan nomer KTP dan KK atas nama Bapak saya untuk registrasi.
Registrasi
berhasil bermodal nomer KTP dan KK yang dikirim oleh petugas Dukcapil. Welah,
ternyata saya dikasih nomer KTP Bapak saya, mungkin petugas emoh repot
membetulkan data yang salah. Saya baru sadar kalau registrasi nomer saya atas
nama Bapak saya waktu didaftarkan BPJS, tahu begini
ngapain saya repot-repot antri ke Dukcapil, pakai saja KTP bapak, beres to.
Awalnya
saya berpikir kalau NIK dan KK yang dikirim oleh Dukcapil sudah benar, ternyata
masih salah. Waktu didaftarkan ke BPJS, NIK dan KK masih belum sinkron. Mau gak
mau saya tetap harus mengurus lagi ke Dukcapil yang ternyata prosesnya
sepanjang jalan kenangan yang gak kelar-kelar.
Saya
ke Kantor Desa meminta surat pengantar bahwa saya benar-benar warga desa dimana
saya lahir dan tinggal saat ini. Kantor desa meminta untuk menyertakan foto
kopi buku nikah agar status saya ikut diperbaiki (sebelumnya belum kawin).
Syarat lainnya saya bawa akta lahir, ijazah terakhir, foto kopi KTP dan KK, foto
kopi KTP Bapak dan Emak. Saya pergi ke kantor kecamatan (1) untuk lapor.
Tiba
di Kecamatan, saya sampaikan maksud saya, kecamatan meminta saya langsung ke
Dukcapil saja, jam masih menunjukkan angka 10. Saya pergi ke Dukcapil (kedua),
pukul 10.30 sampai di depan pintu masuk. Ternyata loket sudah tutup, sedih gak
sih? Sedih banget, jauh, panas, buru-buru, tiba di tempat jam 10.30 sudah tutup
(hari Jumat).
Karena
Sabtu tutup, jadilah saya datang lagi ke Dukcapil (ketiga) Senin untuk
menyerahkan semua berkas. Setelah dicek, eh ada yang kurang. Petugas tanya apa
saya pernah ke luar negeri, ya saya jawab pernah. Syaratnya kurang foto kopi
paspor. Saya bilang aja sekalian kalau data paspor saya dituakan, malah dijawab
“kok bisa?”
“Ya
begitu adanya, Pak. 2005 itu data saya dituakan, makanya pengen saya betulkan.”
Jawab saya
Saya diberi lembar formulir domisili di luar negeri untuk diisi. Saya
balik lagi ke Dukcapil (keempat) Selasa membawa foto kopi paspor.
Setelah
foto kopi paspor sudah saya penuhi, syarat dicek lagi, ada yang kurang lagi
ternyata. Foto kopi buku nikah harus dilegalisir (waktu saya gooling
syarat pengurusan KK, tidak ada kata “LEGALISIR” di dalam pencarian).
Ya
Tuhaaaaaannnnnn, apa salah hamba? Kenapa kok tidak ngomong dari
awal???? Capek banget tau dilempar sana sini. Kenapa waktu ngecek
syarat paspor yang kurang tidak bilang sekalian????
Ya
sudah, esoknya saya ke KUA untuk minta legalisir dan balik ke Dukcapil (kelima)
besoknya lagi, capek banget wira-wiri.
![]() |
Yang pernah ke LN ini loketnya |
Sampai
di Dukcapil saya kasih semua syarat yang menurut saya sudah lengkap. Setelah
diperiksa, saya diminta masuk ruangan untuk mencocokkan data dan scan mata.
Setelah hasil keluar, setor lagi ke loket bagian Konsultasi. Setelah dicek lalu
digeser ke loket PELAYANAN SURAT PINDAH SKPLN/SKDLN.
Keluarlah
print KK dari Dukcapil, ini belum selesai lo ya,
hasil print KK ini disuruh bawa ke Kecamatan (2). Katanya Kecamatan
yang akan nyetak KK.
OK,
saya bawa ke Kecamatan, saya kira langsung jadi, ternyata nunggu lagi 3 hari
baru bisa diambil.
Saya
ambil KK ke kecataman (3), petugas meminta saya untuk membawanya lagi ke
Dukcapil untuk meminta tandatangan setelah ditandatangi Bapak Saya.
OK,
saya bawalah ke Dukcapil (keenam) hari Selasa untuk meminta tandatangan, la saya
kira langsung lagi, secara tinggal tandatangan saja to? Ternyata apa?????
Belum
kelar juga, KK harus ditinggal dan Minggu depan bisa diambil ke kantor
kecamatan. Tanggal pengambilan tertera 2 April. Sesuai surat pengambilan, hari
ini saya ke kecamatan (4) untuk ambil KK. Dari rumah sudah seneng-seneng KK
jadi bisa langsung ngurus BPJS, lah ternyata, sampai di kantor pukul 09.45 dan
ternyata, KK belum ada di meja kantor kecamatan. Whaattt?
![]() |
Ini benar 2 April kan? Saya gak salah baca kan? |
Innallaha
maashobirin. Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim paringono sabar yang buanyaaakk.
Huuffftttt, saya
pasrah saja. Saya tidak bisa menyalahkan staf si kantor camat karena mereka
hanya dipasrahi titipan. Akhirnya saya dikasih nomer telpon petugas
kecamatan biar gak wira-wiri lagi, sebelum ambil suruh telpon dulu daripada
hasilnya kosong.
Hiduuuhhhh,
seribet ini ternyata pengurusan KK di negaraku.
Berapa
banyak waktu yang harus terbuang hanya untuk sebuah KK? Iya sih saya butuh,
saya perlu, tapi hambok birokrasinya dipersingkat gitu, jangan diperpanjang dan
diperlama apalagi dipersulit.
Bahkan
waktu saya bilang ke petugas di Dukcapil bahwa saya sudah datang 4 kali, mereka
malah jawab “baru 4 kali, yang 10 kali ada” What??????
Arrrgggghhhhh,
gemes saya.
Hallo
Pak Ipong, ……. Tolong dong, pengurusan KTP dan KK dari Kecataman ke Dukcapil
dipersingkat saja prosesnya, Benar sih kami butuh dan kami perlu, tapi tolong
lah, jangan sepanjang ini prosesnya. Saya tidak tahu kabupaten lain seperti
apa. Apa gunanya kemajuan teknologi kalau masih mbulet seperti ini?
Kasian
yang rumahnya jauh dan akses jalan susah. Ponorogo ini tidak sempit lo, ada
yang butuh 2 jam lebih untuk jalan menuju Dukcapil. Belum lagi jalan yang
rusak, cuaca panas dan hujan, sampai Dukcapil pukul 10.30 loket sudah tutup.
Jujur
saja ya, akses ke kantor kecamatan saya ini jalannya rusak parah pake banget.
Rasanya sudah ogah saya melewatinya, tapi karena tidak ada alternative jalan
lain ya terpaksa tetap harus saya lewati demi KK dan KTP agar bisa dipake buat
daftar BPJS.
![]() |
bagus to jalannya? |
![]() |
Nikmatnya, serapa ngadep lautan kopi susu |
![]() |
:( |
![]() |
Bingung lewate yang mana |
![]() |
Becek |
![]() |
Tambah lebih becek mendekati Sampung |
![]() |
Ini GENANGAN bukan KENANGAN |
![]() |
Sepi ya? Iyalah, ngapain juga wira-wiri lewat sini |
Setelah
KK jadi di Kecamatan, semoga tidak dilempar lagi ke Dukcapil dan semoga bisa
buat daftar BPJS dan data benar-benar sudah dibenarkan.
Saya
jadi ingat video Bu Risma yang marah-marah soal ribetnya pengurusan E-KTP di
KompasTV tahun 2016 lalu.
“Dosa kita ini nyiksa orang,
dosa kalian-kalian ini. Yang kerja harian gajinya dipotong, siapa yang ngasih
makan keluarganya?” Kalau sampek kecelakaan di jalan gimana?”
Bukankah
adanya kemajuan eletronik untuk mempersingkat kerja? Untuk mempercepat kerja?
Kalau sama saja apa gunanya? Mending pake manual sekalian.
Pesan
saya buat-buat kawan-kawan di luar negeri yang ingin ngurus KTP atau KK,
sebaiknya bawa semua dokumen yang ada, kalau perlu kontrak kerja sekalian biar
tidak bolak-balik.
Untuk
syarat bisa cek ke sini è
https://dukcapil.ponorogo.go.id/jenis-layanan-2/ktp-elektronik/kk/
7 komentar
Viralkan
ReplyDeleteHahaha
ayooo
Deletembayangno wae melu pegel aku. kenapa syarat2 itu gak dicetak dan dibagikan ke setiap yang tanya. atau ditempel gede2 supaya kelihatan. dadak mbolak mbalik demi legalisir buku nikah, demi fotokopi paspor, demi stempel, demi tandatangan... duh Gusti...
ReplyDeletela iya itu sing marai juengek
DeleteUjian....wkwkwkw
ReplyDeletehiks
ReplyDeleteAlhamdulillah, aku arep ngurus kok maca iki sik. Ngalamat males budal, apamaneh mbak bojo cabut berkas dari sebrang pulau sana 😂😂
ReplyDelete