![]() |
SS dari akun @infoponorogo di IG |
Kabar kurang mengenakkan datang
dari postingan @infoponorogo di Instagram (IG) sore ini. Admin @infoponorogo memosting tiket dengan caption seperti yang saya
copas berikut ini. Kebetulan
saya sudah ngobrol dengan admin @infoponorogo soal tiket sejak kasus sobekan
tiket di pintu masuk saat even FNRP berlangsung.
Aduh aduh... Lagi dan lagi
tentang tiket di #grebegsuro2016.
Setelah heboh dengan sobekan tiket masuk #FNRP yang di buang
seenaknya, kali ini #adminmau
curhat dengan bapak yth, atau lebih tepatnya mengadu. Begini bapak, saya (admin
sendiri yang ngalamin) ada tamu teman teman dari luar kota yang minta diantar
ke telaga ngebel guna menyaksikan#festivalseribuobor tanggal
1 oktober 2016. Kami masuk lewat pintu masuk yang dari arah #dolopo pukul 22.00
disitu kami 5 orang dengan menggunakan 3 sepeda motor. Disana kami diberikan
tiket seharga 15.000 per orang.
Dan ada beberapa hal yang menurut saya ganjil:
1. Tiket yang digunakan adalah tiket untuk acara larung sesaji tertanggal 2
oktober. Padahal kemarin masih 1 oktober. (masih wajar juga sih, karena masih
satu rangkaian acara)
2. Saya satu motor boncengan 2 orang membayar 30.000, dan hanya diberikan 1
tiket. Saya sempat adu mulut dengan yang menjual tiket untuk meminta 2 tiket,
tetapi beliaunya tetap ngeyel katanya tiket ini digunakan untuk 2 orang.
Setelah capek adu mulut, yah apa daya akhirnya admin yang polos dan lugu ini
akhirnya berlalu begitu saja dengan membawa 1 tiket untuk 2 orang. Padahal
teman saya yang naik motor sendirian juga mendapat 1 tiket hanya bayar 15.000.
3. Setelah berlalu dari pos tiket, baru 200 meter sepeda motor berjalan
dikesunyian malam, dari belakang kami disalip oleh motor laki laki yang tadi
berada di pos tiket. Cukup berisik suaranya (tidak usah sebut merek) karena
dengan mleyer mbleyer tepat di samping kami dan sambil teriak menjerit.
Otomatis hal itu cukup menteror kami. Dan yang paling membahayakan kaki
pengendara itu menendang kaki teman saya dari belakang.
Yang saya tanyakan apakah seperti itu budaya orang ponorogo yang
sebenarnya?
Malu pak jika hal itu terjadi ke pengunjung lain yang dari luar kota.
Nantikan kisah kisah tiket di #ponorogoyang
selanjutnya. Tiket parkir, tiket iwan fals, tiket retribusi dan tiket tiket
yang lainnya.
Kasus seperti enaknya disikapi
seperti apa?
Benar mungkin ini ulah oknum
tak bertanggung bagian tiket. Tapi ingat
kata pepatah jika “setitik nila
rusak susu sebelanga.” Ya gara-gara kasus kecil ini bisa jadi orang
akan kapok untuk main ke Ngebel.
Dan perlu diketahui bahwa ada
teman-teman yang berjuang keras untuk promosi ke semua media sosial yang
dimiliki dengan merelakan waktunya, meninggalkan keluarganya beberapa hari dan
stand by di Alon-alon, untuk apa? Untuk menyuarakan ke dunia sana bahwa ini lo
Ponorogo sedang punya gawe, ayo datang ke Ponorogo dan ikut memeriahkan even
tahunan saat Grebeg Suro. Tapi karena ulah mereka ini? tidak hanya bikin nyesek
tapi juga gemes.
Saat
Festival Nasional reyog Ponorogo (FNRP) berlangsung, setiap penonton diwajibkan
untuk membeli tiket. Tapi parahnya petugas bagian tiket kok ya joroknya minta
ampun. Hambok yao sedia tempat sampah plastik atau kardus bekas buat buang
sobekan tiketnya. Ini ni yang bikin Ponorogo kelihatan kotornya.
![]() |
Bagus gak dilihat kalau gini? |
Katanya
even besar, nasional pula, tapi tempat sampah saja tidak ada. Panitia malah
seenaknya buang sampah (sobekan tiket temasuk sampah kali karena dibuang)
sembarangan. Pun juga area penonton bagian dalam, kalau saja disediakan tempat
sampah, meski tidak semua orang sadar untuk buang sampah pada tempatnya, paling
tidak sampah berserakan itu bisa berkurang.
Well,
ini sekedar usul saja buat even-even selanjutnya dibuat E-Ticket saja, tinggal
bikin stiker tempel dada sebagai bukti sudah beli tiket. Panitia tidak perlu
susah-sudah nyobekin tiket dan Bapak-bapak tukang sapu tidak perlu capek-capek
nyapu dan bersih-bersih karena ulah panitia tiket. Cara ini sekaligus juga
untuk mengemat kertas, dunia ini semakin tua, ayolah menghemat, marilah jaga
kebersihan bersama kota ini.
Masih
ada acara agi untuk besok yaitu konser Iwan Fals. Semoga tidak ada kejadian
yang bikin malu yang dibuat oleh oknum tak bertanggung jawab.
1 komentar
Saya juga pernah membayar 10rb/orang untuk harga tiket masuk telaga ngebel. Kasus seperti ini tanggungjawab siapa ya kira2
ReplyDelete