berita grebeg suro 2016
Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Ponorogo Berbenah
11:55 PM![]() |
Ponorogo dan Reyog yang tak kan terpisahkan |
Indonesia ini sangat luas dan
kaya dengan berbagai macam suku dan bahasa. Pesona wisata yang ada di Indonesia
sudah tidak diragukan lagi kecantikannya. Saya akan berbagi cerita mengenai
even yang baru saja berlalu dari kota saya, Ponorogo. Grebeg Suro 2016 namanya.
Bagi masyarakat Ponorogo dan sekitarnya, momen suro menjadi hal yang sangat
menarik karena di Alon-alon Ponorogo bakalan ada pertunjukan yang membuat ramai
setiap malamnya dan pengunjung bisa menikmati hiburan dengan puas.
Hiburan yang ada di Alon-alon
adalah Festival Nasional Reyog Ponorogo yang diikuti oleh gurp-grup reyog dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri.
Reyog dan Ponorogo adalah dua kata yang selalu beriringan. Jika orang menyebut
Reyog, pasti pikirannya akan langsung terbang ke Ponorogo.
Ini adalah pemenang FNRP ke 23 tahun ini
12 tahun saya tidak merasakan
kemeriahan Grebeg Suro di kota saya dan Ahamdullilah tahun ini saya bisa
merasakannya langsung bahkan saya bisa ikut menjadi bagian dari kawan-kawan
pegiat online untuk ikut mempromosikan Grebeg Suro di media sosial.
Media sosial saat ini tidak
bisa dijauhkan lagi dari kehidupan kita. Tahun 2009 saya mulai menggunakan
media sosial secara aktif dan saya bisa menikmati segala informasi apa saja
yang saya maui di sana. Dari tahun ke tahun perkembangannya pun sangat pesat.
Facebook salah satunya, di mana saat ini bisa membagikan video LIVE dengan
gampang dan mudah.
Itu juga yang kami lakukan saat
even Grebeg Suro berlangsung. Selama Seminggu, LIVE video di Facebook selalu
kami usahakan untuk bisa ON agar teman-teman yang tidak bisa datang ke Ponorogo
tetap bisa menikmati dengan gadget di tangan mereka masing-masing.
Kebetulan saya adalah mantan
buruh migran di Hong Kong dan saya bisa merasakan kerinduan yang amat sangat
akan kampung halaman saya saat ada even-even tertentu di kota saya. Yang paling
ditunggu adalah even Grebeg Suro.
Untuk itulah, hampir setiap
hari selama even berlangsung, saya dan kawan-kawan pegiat online selalu
melakukan promosi di akun media sosial (Facebook, Twitter, ID, Blog, Youtube)
dengan hastag #PonorogoDuweGawe dan #GrebegSuro2016. Harapan kami agar even
suro ini mendunia dan dikenal oleh masyarakat luas melalui media sosial
sekaligus untuk mengingatkan mereka kalau Ponorogo sedang punya hajat besar.
Dan saat pembukaan Grebeg Suro
2016 masuk ke dalam trending topic Indonesia nomer 4, kami bahagia luar biasa.
Ternyata kerja keras kami ada hasilnya meski hanya bisa terlihat di media
sosial. Dan saat membaca cuitan #GrebegSuro2016 yang meluapkan kerinduannya
akan grebeg suro di Ponorogo dan rasa penasaran mereka akan kota Ponorogo, di
situ semangat kami bertambah untuk terus membagikan apa saja tentang grebeg
suro 2016 ke media sosial.
![]() |
Senaaangggg, jadi TTI no.4 |
Kami beruntung, atas bantuan
Mifi dari XL, kami bisa melakukan live streaming dan live chat dengan sangat
lancar di tengah banyaknya orang yang datang untuk melihat reyog. Respon baik
kami terima dari kawan-kawan yang menikmati live streaming yang kami suguhkan
dan bahkan setiap hari selalu menunggu dengan setia.
![]() |
Terima kasih XL sudah jadi sahabat kami selana even Grebeg Suro berlangsung |
Itu juga yang membuat kami bertambah
semangat untuk memberikan suguhan yang lebih baik lagi dan memperbaiki apa-apa
yang kurang. Saya bersyukur karena bisa membantu kawan-kawan pegiat online di
Ponorogo untuk terus menyuarakan Ponorogo melalui internet agar mereka mau
datang atau paling tidak ikut menjadi penikmat dari streaming yang kami
suguhkan.
Teknologi Informasi Komunikasi
berkembang begitu pesat. Tidak bisa hadir di tempat kejadian saat ada even
besar berlangsung bukanlah kendala lagi karena cukup dengan gadget di tangan
kita akan dibawa untuk menikmati euphoria yang ada. Inilah yang kami tangkap
saat melakukan streaming dan membaca komentar-komentar yang masuk.
Mereka serasa ikut hadir dan
menikmati setiap suguhan tarian jatil, aksi para warok dan liukan reyog dari
panggung utama Alon-alon Ponorogo. Komentar saling bersahutan menambah suasana
makin hangat karena mereka bisa berinteraksi di kolom komentar dan
seolah-selolah mereka sedang berada di depan panggung.
![]() |
Komen seperti ini yang bikin makin semangat |
Berkat tekonologi informasi dan
komunikasi inilah kami merasakan bahwa even Suro bukan hanya meriah di lapangan
tetapi juga di dunia virtual. Kami berharap apa yang kami lakukan di even
Grebeg Suro 2016 ini akan tetap berkelanjutan untuk even-even lain di kota
kami.
Kami akan terus menyuarakan
Ponorogo melalui media online sesuai dengan kemampuan kami masing-masing agar
Ponorogo tidak hanya dikenal dengan “kampung idiot”nya tetapi juga dikenal
dengan beragam wisata dan juga kulinernya.
Ponorogo semakin dikenal,
banyak wisatawan yang datang, tentu ini akan menggerakkan roda perekonomian
masyakarat di segala bidang. Penginapan, warung makan, produk UKM, souvenir,
dan lain-lain akan terdongkrak pendapatannya.
Ya, melalui teknologi informasi
dan komunikasi kami akan terus menyuarakan Ponorogo yang sedang berbenah ini.
Baik akan kami katakan baik dan jika ada yang kurang tetap akan kami suarakan. Kami
berharap pemerintah daerah mengakui komunitas-komunitas pegiat online di
Ponorogo dan bisa diajak rembukan jika ada even-even besar lain untuk turut
andil menyuarakan ke media sosial.
Dengan teknologi informasi dan
komunikasi, hal-hal yang tak bisa dijangkau menjadi mudah untuk dijangkau. Saya
berharap semoga akses internet semakin
dipermudah dan dipermurah agar semakin banyak orang di kawasan terpencil
mengenal teknologi komunikasi.
Dengan semakin mudahnya akses
internet, perekonomian dari sisi wisata bisa dimajukan dengan promosi via
online dan bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk anak-anak muda pegiat online
yang ingin turut serta mengangkat kotanya agar banyak wisatawan berkunjung.
Sekali lagi, semoga akses
internet semakin murah dan murah serta bisa dijangkau dari mana saja, termasuk
daerah terpencil sekali pun. Saya bagian dari Indonesia dan saya ingin
Indonesia maju berkembang melalui teknologi informasi dan komunikasi. Saya akan
memulai dari kota saya sendiri, Ponorogo.
2 komentar
Puasnya itu pas lihat komentar mereka mbak. Yg jelek-jelekin mah dibuang ke laut aja :D
ReplyDeleteBener mas, yang demen maido abaikan saja :D
Delete