![]() |
Salah satu penampilan Grup Reyog yang tampil |
Benar memang acara Grebeg Suro tahun ini jauh beda
dnegan sebelumnya. Contoh paling nyata adalah tidak adanya pedagang yang biasa
meramaikan Alon-alon Ponorogo atau pasar malam. Pengunjung tidak lagi menemukan
penjual sepatu, sandal, deretan baju, mainan, CD, peralatan rumah tangga, suara
prau yang muter di baskom khas mainan anak-anak, kincir angin dan lain-lain
yang biasa mengihasi Alon-alon.
Semuanya berganti dengan stand-stand tenda berwarna
putih yang sudah disediakan oleh pihak
penyelenggara. Stand-stand inilah yang disewakan ke para pedagang atau UKM yang
ingin menjual produk mereka.
Banyak yang merespon negatif tentang perubahan total
ini karena dianggap merugikan pedagang yang biasanya mangkal di Alon-alon saat
acara Suro. Suro adalah keramaian kedua yang bisa dinikmati setelah acara
lebaran idul fitri.
Yup, Idul Fitri dan Grebeg Suro menjadi momen penting
bagi Ponorogo karena biasanya Alon-alon akan dipenuhi pedagang dan para warga
akan main ke sana tiap malam untuk sekedar jalan-jalan, melihat-lihat dan ikut
menikmati suasana keramian Alon-alon, atau memang bertujuan ingin mencari
barang murah.
Seperti kebiasaan Emak saya yang suka berburu
peralatan rumah tangga atau daster murah saat lebaran dan Grebeg Suro. Sayangnya
Suro kali ini tidak ada. Tapi sisi positif yang bisa diambil adalah Festival
Nasional Reyog Ponorogo menjadi lebih fokus dan tidak terganggu oleh
suara-suara bising dari luar.
Pengunjung yang berniat datang menikmati tampilan grup
reyog yang didukung bisa fokus ke panggung utama karena tempat untuk penonton
lebih leluasa. Ya dibalik perubahan
pasti ada yang harus dikorbankan. Saya tidak sedang membela keputusan Pemkab
Ponorogo atas perubahan besar ini, semoga solusi sudah Pemkab temukan agar ke
depan tidak ada yang dikorbankan dan even Suro tetap berjalan lancar.
Untuk masuk ke area penonton, kalian harus membeli
tiket seharga Rp 5.000, tapi jika hanya ingin melihat dari luar juga bisa
karena pagarnya terbuka dan masih terjangkau, tapi pasti capek berdiri J
Jika kalian datang ke Alon-alon dan berniat nonton,
jangan lupa bawa payung ya, cuaca tidak menentu soalnya. Dan saat kalian ambil foto dan ingin upload
ke media sosial jangan lupa untuk sertakan hastag (#) #GrebegSuro2016
#PonorogoDuweGawe untuk memudahkan pencarian dan agar Ponorogo lebih dikenal
luas.
Oh iya, FYI saya bukan bagian dari EO atau panitia
penyelenggara Grebeg Suro, jadi kalau mau marah soal ketiadaan pedagang ke saya
sampean salah alamat J Saya hanya warga Ponorogo yang cinta dengan Kota
kelahiran saya dan ingin membantu semampu yang saya bisa agar Ponorogo lebih
dikenal melalui promosi media sosial saat Even besar ini berlangsung. Itu saja.
#GrebegSuro2016
#PonorogoDuweGawe
2 komentar
Juoosss mbk fer.. ���� ����
ReplyDeleteJuooss mbk fer.. 👍👍😊😊
ReplyDelete