![]() |
Beginilah Eni, sukanya lesehan sambil ngemil. |
Sering merasa
menyesal kenapa tidak kenal dari dulu waktu awal-awal di Hong Kong. Tapi
kondisi kerja yang memang tidak memberi kebebasan untuk saya keluar menikmati
libur.
Saya tahu dia perempuan hebat yang pernah saya
kenal. Kesamaan kami sama-sama rakus soal makanan, bedanya mungkin saya makan
banyak tetap gak bisa gemuk, kalau Eni, makan banyak tapi bisa bikin bulet dan
saya tahu banget dia termasuk perempuan yang sangat menjaga kesehatan dan
makanan.
Beberapa hari ini
berita tentangnya seliweran di portal online. Dia memang layak dan pantas untuk
itu, berbicara dalam forum sebesar KTT di PBB untuk menyuarakan kaum migran.
Ya, Eni Lestari Andayani Adi, nama yang tidak asing lagi bagi buruh migran
khususnya Hong Kong.
Saat berdekatan
dengannya, waktu terasa amat sangat cepat berlalu dan saat ngobrol dengannya,
sangat banyak ilmu yang bisa kita dapat.
Perawakannya
mungil, tapi jangan tanya semangatnya. Saya terakhir bertemu dengannya saat
cuti singkatnya di Kediri. Dia singgah ke kampung halaman hanya beberapa hari
saja karena hari yang lainnya untuk kegiatan yang berkaitan dengan buruh
migran.
Begitulah Eni,
meski bilangnya libur atau cuti di kampung halaman, tapi tetap saja ke
mana-mana tentengannya laptop dan hape. “Libur sambil nggarap kerjaan” begitu
jawabnya saat ditanya kenapa tasnya penuh isi barang dan kelihatan berat.
Ya kami maklum,
jabatan Eni memang bejibun bukan saja di lingkup Hong Kong tetapi juga tingkat
Internasional dan itu yang mengharuskannya selalu mobile setiap saat. Sebagai sahabat dan
orang yang masih ingin terus belajar darimu, saya pesan, tetap jaga kesehatan,
istirahat yang cukup dan jangan sampai telat makan.
Apa yang kamu
perjuangkan 15 tahun lebih itu hasilnya sungguh luar biasa sampai saat ini. Ini
membuktikan bahwa kaum buruh migran khususnya perempuan bisa berdiri sejajar
dengan laki-laki. Dan perempuan migran dari Indonesia tidak bisa dianggap
sepele lagi.
Saya tahu, sebelum
ini pun sudah sangat banyak kawan-kawan migran yang mengagumi sosokmu, setelah
ini, mungkin akan bertambah banyak. Dan saya yakin Eni tetaplah Eni. Orangnya
yang bisa akrab dengan siapa saja dan bisa bergaul dengan golongan apa saja dan
tetap suka duduk lesehan di lapangan sambil makan.
Selamat berjuang, Eni. Doa kami tak kan pernah
putus untukmu, untuk perjuanganmu demi buruh migran dari berbagai belahan
dunia.
Jabatan yang diemban Eni saat ini adalah:
1. Ketua International Migrant Alliance (IMA), aliansi buruh
migran akar rumput yang berasal dari 32 negara dari Asia, Afrika dan Amreika
Latin , terdiri dari 120 organisasi, menjabat tahun 2008 sampai sekarang.
2. Ketua Persatuan BMI Tolak Overcharging (PILAR) tahun 2007 sampai sekarang. PILAR adalah aliansi dari 25 organisasi buruh migran di Hong Kong yang mengangkat isu soal tingginya biaya penempatan yang menyebabkan BMI terjerat hutang ke pihak agen dan PJTKI
3. Juru bicara Asian Migrants Coordinating Body (AMCB) tahun
2005 sampai sekarang. AMCB adalah aliansi pekerja rumah tangga dari Indonesia, Filipina, Thailand, Sri Langka,
Nepal dan Hong Kong.
4. Anggota Global Alliance Against Traffic in Women (GAATW)
atau Dewan Aliansi Global Melawan Perdagangan Perempuan
5. Member of Labour and Migration Organizing Committee of
Asia Pacific Mission for Migrants (APWLD)
6. Koordinator Jaringan Tenaga Kerja Indonesia - Hong Kong
(Jaringan BMI Cabut UUPPTKILN No. 39/2004 atau JBMI-HK).
7.Juru Bicara, Komite Keadilan untuk Erwiana dan All Komite
Pekerja Rumah Tangga Migran
6 komentar
Mbak fera, opo mbak eni lestari ini dulu yg kukenal yah? Dia dulu satu pt sm saya di jskb.. sdh pangling wajahnya..
ReplyDeleteBisa jadi mbak, tahun 1999 masuk PT kan?
DeleteSalam kenal Mbak Fera. Saya juga teman Mbak Eni, tapi masih pendek pertemanan kami. Sebagian catatan saya tentang Mbak Eni ada di www.batikimono.com. Terima kasih.
ReplyDeleteHallo salam kenal juga Pak.
DeleteMakasih infonya ya. Meluncur
Semoga Fera juga bisa seperti Eni Lestari walau dalam bidang lainya. Bisa jadi penggerak usaha di kampung halaman sendiri di Ponorogo membangkitkan kampung halaman sendiri.
ReplyDeleteTerus menulis ya, Kalau bisa bahas review wisata wisata di Ponorogo. Dengan menulis wisata Ponorogo dengan dikemas menarik maka akan meningkatkan kunjungan wisata ke Ponorogo yang secara otomatis meningkatkan kesejahteraan warga lokal disana.
Semangat.
Amiiinnn, suwun doangnya, kang.
DeleteIni di Ponorogo lagi nyoba bikin tiwul instan. Kalau mau bisa pesen ke saya :D
Ditunggu ordernya, ada harga spesial kalau beli banyak