![]() |
Merah putih berkibar dengan gagah di Watu Semaur, Ngrayun |
Jujur,
baru pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Ngrayun, salah satu
kecamatan yang menjadi bagian dari Ponorogo di bagian selatan dan tepat di
tanggal 17 Agustus 2016 sekaligus peringatan kemerdekaan Negara kita tercinta
yang ke 71, bersama kawan-kawan pecinta alam yang malam sebelumnya mendaki
gunung, kami pergi ke sana saat jam menunjuk di angka 11.30 siang. Jalanan
lumayan lancar dan lengang, naik turun sekeliling penuh pepohonan, perjalanan
jadi terasa asik sambil menikmati pemandangan sekitar.
Tujuan
kami adalah Watu Semaur yang terletak di desa Selur. Ya, hari ini dan untuk
pertama kalinya, desa Selur punya gawe besar. Watu Semaur atau dalam bahasa
Indonesia berarti batu menjawab adalah sebuah batu yang sangat besar dan menjulang tinggi. Untuk memperingati
kemerdekaan Indonesia yang ke 71 tahun ini, bendera merah putih berukuran 20
meter dibentangkan di Watu Semaur oleh
tim pecinta alam dari Unmuh Ponorogo.
![]() |
Antusiasme warga yang datang melihat |
Acara
ini sekaligus untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme kita sebagai generasi penerus
bangsa agar tidak melupakan jasa para pahlawan. Saat lagu Indonesia Raya mulai
terdengar dan pelan-pelan bendera merah putih terbentang, rasa trenyuh
tiba-tiba mengalir dan saat merah putih telah sempurna berkibar, ada rasa haru
dan bangga menjadi bagian dari Indonesia.
![]() |
Tim Mapala, senyum sumringah setelah berhasil menyelesaikan tugas. |
Tepuk
tangan meriah pun membahana saat merah putih telah sempurnya berkibar di atas
dan tim mapala turun setelah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
![]() |
Masih antusias |
Di
sisi lain, acara ini juga untuk menarik wisatawan agar mau berkunjung ke Watu
Semaur di desa Selur, Ngrayun. Ngrayun ternyata memiliki pemandangan yang
sangat indah, saya bersyukur hari ini bisa menikmatinya. Bagi yang penasaran
seperti apa sih Watu Semaur, silahkan berkunjung ke Ngrayun.
Saya
sendiri berharap dari acara ini akan menarik minat wisatawan untuk bekunjung.
Tentu ini akan menambah pundi-pundi pendapatan daerah. Tapi yang harus
diperhatikan juga adalah akses jalan menuju ke Ngrayun, harus diperbaiki karena
masih ada jalanan lubang dan rusak yang menghambat perjalanan.
![]() |
Selfie itu wajib |
11 komentar
Terus menulis... Salam kenal mbak.
ReplyDeleteMakasih Kang Pardi.
DeleteSalam kenal balik ya
mungkin buat beberapa orang akses jalan yg susah itu jadi tantangan tersendiri... Kalau buat gue itu jadi hambatan permanen...bakal malas ke sana... (halah, anak mall aja mana bisa nyampe ke sini)
ReplyDeleteHahahaha, makanya jangan nge-mall terus, mak.
DeleteSekali-kali mallnya pindahin ke gunung, seru loh
Saya lihat nya saja terharu kak..
ReplyDeleteSyahdu banget pokoknya...
Kakak yg ikut tim pengibaran bendera itu jg ya kak?
Sama terharunya dong ya kita.
DeleteBukaan, saya cuma pengunjung biasa kok
Pengen main ke Ponorogo, bahas donk destinasi destinasi wisata Ponorogo yang recomended. Masih di Ponorogo atau sudah ke HK lagi D?
ReplyDeleteIya kapan-kapan saya tulis. Ini di Ponorogo gak balik ke HK lagi.
Deletembak..ayo ngopi neng mbak nil
ReplyDeleteAyo agendakan, bro
Deletembak..ayo ngopi neng mbak nil
ReplyDelete