![]() |
Sapi atau babi? |
Siang ini, karena ingin makan
makanan yang berkuah, saya pun memilih menu soto daging Madura, seperti
yang tertulis dalam kotak nasi berbentuk bulat yang disusun rapi di meja salah
satu Toko Indonesia di Pasar Wan Chai (Pasar yang jalan ke arah masjid).
Kotak ini isinya cuma nasi dan sayur
kubis ditambah telur irisan kecil, kayaknya sih satu telur dibagi lima atau
enam, soalnya tipis banget. Setelah nasi
dipanasi di microwave oven, saya pun menuang kuah yang berisi daging ke dalam
kotak lalu mencampurnya dengan sambal dan kecap.
Saya lalu beranjak naik ke atas,
karena di toko ini tidak menyediakan tempat untuk pembeli makan. Saat sudah
duduk manis mulai makan satu sendok, lalu menyendok daging dan mengunyahnya,
saya mulai merasa ada yang tidak beres dengan daging yang saya amati dan yang
sedang saya kunyah. Saya merasa ini bukan daging sapi tetapi daging babi.
Karena ragu, saya pun mendekati
beberapa mbak-mbak sesama BMI yang lagi bergerombol sambil makan, saya bertanya
ke mereka, menurutnya ini daging apa,
“Mbak, menurut sampean, ini daging
apa?” Tanya saya
“Heh, mbak, ini kok kayak daging
babi ya.” Jawab mereka sambil menyendok-nyendok daging untuk melihat agar lebih
jelas.
“La iya, makanya saya curiga, kalau
sapi kok kayak gini.” Jawab saya.
“Ini kayak itu lo mbak, baikwat,
yang untuk di steam itu lo.” Jawab mbak yang duduknya paling pinggir dekat
saya.
“Iya mbak, itu bukan sapi, mungkin
sapi dicampur babi, tapi yang ini babi.”
Jawabnya lagi
“Saya beli di bawah itu lo mbak,
coba tak tanyain ke penjualnya, tapi paling gak ngaku kalau beneran ini babi.”
Jawab saya.
Saya pun beranjak turun kembali ke
toko di mana saya beli nasi tersebut. Dan seperti yang sudah saya duga, saat
saya bilang kalau ini daging babi, penjual mengelak, itu bukan babi tapi sapi.
Lalu penjual menelepon orang yang
membuat nasi soto tersebut untuk tanya, daging sotonya daging apa, ya pastilah
dijawab itu daging sapi. Penjual itu sambil telpon sambil ngomong ke saya,
kalau katanya belinya daging di Causeway Bay, menawari saya apa mau dibawa ke
toko dagingnya biar percaya. Saya pun menolak dan menjawab tidak usah.
“Gak usah, Ce. Tapi saya yakin ini
bukan daging sapi. Kalau daging sapi bukan kayak gini. Ini rasanya gak kayak
daging sapi, baunya bukan daging sapi.“ jawab saya sambil berlalu dari toko
itu. Saya lalu turun dari pasar dan membuang nasi itu ke tempat sampah.
Saya bukan orang yang anti makanan
luar atau jajan di luar, tapi saat ada yang tidak beres, feeling langsung
bekerja bahwa makanan itu pasti ada yang tidak beres. Saya tidak akan menuduh
semua penjual itu curang, tetapi kalau benar itu daging babi, seperti yang saya
dan beberapa teman-teman yang saya tunjukkan penampakan dagingnya tersebut, saya berharap, semoga penjual yang menyediakan
nasi di toko-toko Indonesia sadar dan paham, bahwa tidak seharusnya membohongi
konsumen sampai segitunya.
Okelah semua tahu, bahwa daging sapi
di Hong Kong mahal, tetapi ya jangan lalu diganti dengan daging yang lebih
murah, apalagi daging itu tidak boleh dimakan oleh orang muslim (sorry buat
yang bukan muslim).
Saya kembali mengingatkan buat
teman-teman di Hong Kong khususnya, yang sering membeli makanan di luar saat
libur, hati-hati, dan sebaiknya dicek dulu sebelum makanan itu masuk ke perut
kita. Dan untuk nasi soto yang saya beli ini, saya kembalikan ke pembaca,
silahkan menilai ini daging apa.
![]() |
Sapi atau babi? |
Sebelum saya posting tulisan ini,
saya bertanya ke beberapa orang Hong Kong di dekat saya, ini daging apa, dan
semuanya menjawab kalau ini adalah daging babi, tanpa ragu atau bertanya apakah
ini sapi atau babi. So, hanya Allah yang tahu, daging apa sebenarnya ini.
10 komentar
Selain babi, dalam QS16:115, Allah juga haramkan darah, bangkai dan hewan yang dipotong tanpa nama Allah. Meskipun daging sapi atau daging ayam, kalau tak dipotong secara halal, maka akan menjadi haram.
ReplyDeleteSebaiknya dihindari tempat yang menyajikan makanan tak halal (haram). Semoga Allah mudahkan kita berjuang meninggalkan tempat makanan yang tak halal, dan membalas pengorbanan kita dengan pahala berlipat, aamiin.
Karena di HK, susah mencari makanan halal
DeleteBesok lg tukune nasi pecel wae mbak...sehat dan aman :) btw nang HK ono po ra?
ReplyDeleteAda, tapi rasane kurang greget, mbak Edi :D
DeleteLain kali lebih teliti mbak fera
ReplyDeleteIya, mas Yoga.
DeleteJadi kapok makan di luar
Alow mba boleh minta emailnya.mohon email ke saya di nata.mandiri@gmail.com..thanks ya
ReplyDeleteOk mas
DeleteWaduuh, serem. Tp klo di LN emang gitu sih, kudu ati2 banget soal makanan halal. Semoga kamu selalu dilindungi ya mbaaa... Hugs!
ReplyDeleteIya mak, warung Indo aja ada yang curang, apalagi yang punya orang HK :D
DeleteAmiin, makasih mak. Hugs