Kami semua adalah perempuan. Bisa bekerja dan menuntut keadilan serta bisa menari One Billion Rissing. Wayooo, pasti masih ada yang gak tahu One Billion Rising itu apa. Kami para TKI/ BMI lo tahu. Masih menganggap kami rendah dan bodoh?
Saya lupa kapan waktunya ada teman Facebook yang tanya kenapa kok mau kerja jauh-jauh, jadi TKI lagi. Hmmmm, memang jadi TKI itu hina ya? Saat berbalas komen pun juga ada yang menyalahkan pekerjaan seorang TKI.
Pernah juga ada teman perempuan yang bilang katanya malam minggu kesepian karena suami belum pulang. Saat saya tanya "la memangnya suaminya di mana?" Dia menjawab sedang berlayar ke Malaysia. "Tapi gak lama lagi pulang kok, soalnya suamiku bukan TKI"
Loh, la kalo bukan TKI trus namanya apa?
Memangnya yang kerja di dalam negeri itu bukan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ya?
Kenapa sebutan TKI hanya tersemat buat mereka yang mengais rejeki ke luar negeri. Lalu yang di dalam negeri namanya apa? Padahal sama-sama Tenaga Kerja Indonesia, hanya tempatnya saja yang berbeda. Kenapa juga banyak orang yang begitu meremehkan pekerjaan seorang TKI di luar negeri?
Ada juga orang yang tidak mau berteman dengan seorang TKI. Katanya gengsi, masa gaul gini temenan sama TKI.
Saya TKI, dan saya cukup senang dengan pekerjaan ini. Yang penting saya tidak merugikan orang lain. Uang yang diperoleh ini "halal" bukan hasil curian apalagi korupsi.
Saya berani bilang mereka yang duduk di kursi terhormat Senayan itu juga TKI. Yahhh, mereka juga Tenaga Kerja Indonesia. Sama dengan kami-kami yang saat ini sedang mengais rejeki di luar negeri. Bapak metri itu juga TKI. Anggota dewan yang katanya terhormat itu juga TKI. Semua yang sudah bekerja entah itu di dalam negeri dan luar negeri adalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia).
Ada yang marah dan tidak terima?
Jangan selalu dan terlalu menganggap remeh para TKI.
TKI juga manusia sama dengan anda-anda. Banyak kok TKI yang sukses dan sekarang menjadi bos besar. Menjadi dosen dan guru juga ada. Menjadi pengusaha juga banyak. Membawa nama baik Indonesia di luar negeri juga banyak.
Saya TKI, anda? Jadi tak usah malu menjadi TKI, toh Presiden pun sebenarnya juga TKI
12 komentar
yang penting pekerjaan itu halalnya ...TKI kan cuma istilah saja ya...
ReplyDeletebetul mbak
DeleteSaya di sini temenan sam TKI gak malu, kok. Walaupun kadang penampilan saya kalah jauh sama para TKW ituh. Mereka malah lbh jago dandan n fashionable. Saya enggak sama sekali. Hihihihi.
ReplyDeleteTKI dan pekerja lainnya sebenarnya sama mbak, hanya manusianya saja yang sering membuat beda di mata manusia sendiri
DeleteKenapa harus malu, sama-sama manusaia kan :) Semua pekerjaan itu sama asal halal
ReplyDeleteyup betul mbak, penting halal
Deleteaq banga dgn TKI drp koruptor tikus sampahhh
ReplyDeletehiduupp buruh migran indonesia
Deletelebih baik jadi TKI mbak daripada koruptor itu yang tak mau malu !
ReplyDeleteSalam untuk para TKI disana mbak :)
iyak penting halal mbak
Deletesalam balik ya
Hai, Mak Fera, salam kenal dari Surabaya. Saya juga TKI, berburu dolar dan rupiah lewat menerjemahkan. :) Tetap semangat ya Mak Fera, tak usah mikirin stigma yang dilekatkan masyarakat. Yang penting halal dan kebaikan itu bisa diteruskan kepada sesama. Btw, salut dengan misi dan artikel-artikel dalam blog ini. :) Teruslah menulis ya Mak Fera.
ReplyDeleteSalam kenal Mak Selvi, makasih ya kunjungannya, apapu pekerjaan kita harus disyukuri penting halal.
DeleteSurabaya ya? Aseekk, kalau main ke SBY bisa kopdar dong :)