![]() |
Gak tau pentol apa ini |
Setelah
kasus daging babi yang disulap menjadi daging sapi, atau telur ayam palsu
sekitar tahun 2011, akhir-akhir ini heboh lagi soal adonan campuran antara
daging sapi dan babi yang dinamai "ngau yun" atau pentol bakso daging
sapi.
Seperti
kasus di Indonesia yang juga heboh. Pentol bakso ada campuran daging babinya
dan banyak pedagang bakso yang meskipun tidak ikut mencampur adonan daging sapi
dengan babi ikut menikmati imbasnya, dagangannya kurang laku dan banyak
pelanggan takut untuk membeli.
Di Hong
Kong mencari makanan halal memang tidak terlalu sulit karena banyak sekali
terdapat warung Indonesia, tapi kalau ingin makan di warung atau restoran China
yang berlabel halal sangat susah. Katanya soup ikan, tapi tetap saja ada
daging babinya. Dan banyak lagi makanan yang namanya tidak dijelaskan
terbuat dari bahan apa saja.
Untungnya
saya sendiri sangat jarang makan penthol bakso yang dijual di pasar atau
supermarket. Apalagi setelah ada berita bahwa pentol sapi dicampur dengan
daging babi, saya jadi sangat menghindari untuk membeli.
Saya
pernah melihat di TV bagaimana proses pencapuran antara daging sapi dan babi
sampai menjadi penthol. Ternyata perbandingannya sangat jauh. 25% daging sapi
dan 75% daging babi. Warnanya merah persis seperti daging sapi semua. Dan
setelah jadi penthol, katanya justru lebih enak yang dicampur dengan daging
babi dibanding dengan penthol yang semuanya terbuat dengan daging sapi. Aneh
kan?
Bagi
orang Hong Kong mungkin ini tidak menjadi masalah, karena daging babi adalah
makanan mereka sehari-hari. Tapi sangat menjadi masalah bagi kaum muslim yang
mayoritas adalah BMI yang tinggal di Hong Kong. Mendengar kabar ini tentu saja
banyak BMI yang takut saat mengonsumsi penthol, jangan-jangan ada campuran
babinya.
Orang
China memang pintar, pintar berbuat licik (maksudnya) untuk mencari keuntungan
tanpa memikirkan hak-hak konsumen yang dia langgar. Tapi
masalah ini sudah dibawa ke jalur hukum. Semoga saja mereka kapok untuk berbuat
kesalahan yang sama.
Tapi kalau mengingat kasus serupa pernah terjadi, rasanya kok
pesimis pencampuran daging babi dan sapi akan benar-benar hilang dari bumi China
atau Hong Kong L
Yah,
untung saya punya langganan bakso halal. Penjualnya orang Indonesia yang sudah
puluhan tahun di Hong Kong. Harganya menurut saya paling mahal diantara
bakso-bakso Indonesia yang ada di Hong Kong, dan tentu saja ada label halalnya.
Semoga benar-benar halal. Saya yakin halal yang si-empunya orangnya baik dan
religious, semoga penilaian saya tidak salah.
![]() |
Bakso Arema namanya |
4 komentar
Tetap berhati-hati.. itulah kuncinya, agar terhindar dari makanan haram itu.
ReplyDeletebetul om
DeleteLho, Kakak Fera sekarang nulisnya di sini? Di kompasiana gak nulis lagi?
ReplyDeletejarang mbak :D
Delete