![]() |
Ini pemenangnya |
Minggu,
23 Juni 2013 saya berkesempatan melihat acara lomba busana kebaya modern yang
diadakan oleh Jambalaya Dancer. Jambalaya adalah sebuah organisasi BMI di Hong Kong yang
kini berumur 5 tahun. Dalam Anniversary ini diadakan lomba antara lain Karaoke
dangdut, Dancer dangdut, Busana Tomboy Funky dan Kebaya Modern.
Saya akan
membagi cerita soal lomba kebaya modern yang menurut saya paling menarik. Ada
79 peserta yang ikut dalam lomba ini. Busana yang mereka kenakan juga tergolong
wah dan wow menurut saya. Bergantian mereka naik ke atas panggung dan
memeragakan busananya lengkap dengan sanggul dan riasan ala model papan atas.
Dengan
sepatu yang hampir semua peserta mengenakan hak tinggi dan kebaya yang ekornya
panjang menjuntai, ada yang sampai 2 meter, 3 meter atau lebih. Sambil berjalan
mengelilingi panggung dan tersenyum ke arah juri dan penonton. Meski saya lihat
banyak juga yang kesulitan berjalan karena kebaya yang terlalu ribet sampai keinjek-injek
dan bahkan ada yang hampir jatuh saat baru melangkah.
Saya
sempat mewawancarai peserta lomba setelah peragaan usai dan menunggu
pengumuman.
Lia
Maharani, BMI dari Trenggalek dan 3 tahun bekerja di Hong Kong sudah
berkali-kali ikut lomba peragaan busana dan pernah juga menjadi juara. Saat
saya tanya soal busana yang dia kenakan untuk lomba ini, meminjam atau punya
sendiri. Lia menjawab kalau kebaya yang dia pakai meminjam ke salon dan
sekaligus juga merias wajah sekalian sanggul rambut. “Habis berapa mbak untuk
semuanya” tanya saya. “500 mbak semuanya.” Wow, angka yang cukup fantastis.
Meminjam kebaya, merias wajah dan sanggul rambut HK$ 500.
Adel,
dari Blitar sudah 6 tahun di Hong Kong. Ini baru pertama kali mengikuti lomba
peragaan busana, sebelumnya dia aktif di organisasi ATKI. Ternyata busana yang
dia kenakan juga menyewa dan tarifnya pun sama dengan Lia yakni HK$ 500.
Wuih, tarif
yang lumayan juga ya, tapi masih ada yang lebih mahal lo, HK$ 500 ini tarif paling
minimum soalnya. Ini tentu akan menjadi ladang bagus bagi BMI yang sudah mahir
merias wajah, akan menjadi ajang promosi sekaligus mencari pengalaman juga
penghasilan tentunya saat ada acara-acara lomba serupa.
Melihat
begitu banyaknya peserta yang ikut lomba dan juga memperhatikan riasan wajah
yang halus juga kreasi kebaya yang bagus-bagus membuat saya kagus dengan para
BMI yang begitu kreatif. Nanti saat mereka pulang ke Indonesia seterusnya dan
membuka salon, pasti mereka bisa bersaing.
Waktu
duduk manis di kursi juri paling depan, kebetulan ada orang Hong Kong yang
sibuk memotret lalu duduk di samping saya. Saya tanya dia apa suka dengan
peragaan busana seperti ini. “Iya, saya sudah berkali-kali melihat acara
seperti ini, biasanya ada teman Indonesia yang ngasih tahu.” Jawabnya.
“Menurutmu,
busana mereka bagus-bagus gak.” Tanya saya.
“Tak pik lenga.” Sangat (special)
bagus. Jawabnya
“Kesini
bawa teman lain gak.” Tanya saya lagi.
“Enggak,
saya sendiri ke sini.” Jawabnya lagi sambil tetap sibuk memotret peserta lomba
yang lenggak-lenggok di atas panggung.
Saya
melihat ke belakanga ternyata ada beberapa orang Hong Kong dengan kamera
besar-besar dan lensa yang panjang sibuk mengambil gambar. Sesekali mereka
tersenyum dan terlihat sangat menikmati acara ini.
Wah, ini
tentu bisa menjadi ajang promosi tentang keindahan busana Indonesia yakni
kebaya. Apalagi kalau para potografer itu mau membagi ke media cetak atau
paling tidak menulis di blog.
Dan
silahkan nikmati foto-foto ini.
![]() |
Pangan ya ekornya |
![]() |
Sanggulnya tinggi banget |
![]() |
Ini juga panjang ekornya |
![]() |
Bagus-bagus kan? |
![]() |
Cantik ya |
![]() |
Cameranya, gak nguati |
![]() |
Nah ini orangnya yang ngobrol dengan saya |
0 komentar