Bertempat di Victoria Park, Causeway Bay, beralaskan plastik,
Minggu (6-01-2013) para blogger berkumpul untuk mengadakan diskusi tentang “BMI
Menulis.”
Hadir dalam diskusi santai ini beberapa blogger yang aktif di
Blogger.com maupun di Kompasiana. Hadir juga Pratiwi Retnaningdyah, mahasiswa
S3 dari
University Melbourne yang juga seorang dosen Universitas Negeri Surabaya
yang datang ke Hong Kong untuk mengadakan penelitian tentang “BMI Menulis.”
Bagi kebanyakan orang, mungkin merasa aneh saat membaca
tulisan di media online yang penulisnya notabene berprofesi sebagai pembantu
rumah tangga atau kalau di luar negeri di sebut sebagai Tenaga Kerja Wanita
(TKW). Padahal sebenarnya profesi pembantu itu sama saja dengan pekerjaan
lainnya, tapi bagi sebagian orang profesi ini masih dianggap sangat rendah.
Penampilan Bu Tiwi (panggilan akrab) sangat sederhana dan
bersaja membuat kami para BMI tak canggung untuk mengeluarkan unek-unek dan
bercerita tentang suka duka menulis di blog. Bagi saya pribadi, menjadi seorang
BLOGGER itu “keren” sekali (lebay gak sih?),
Nggak keren gimana? Belum tentu kan yang lulusan sarjana itu
kenal dengan dunia blog? Saya pernah kok bertemu dengan sarjana yang sama
sekali tidak mengenal blog, apes kan? Apalagi BMI bisa menulis, wuiihh lebih
keren.
Celetukan dan obrolan ringan saling bergantian dalam diskusi
ini. Saling menceritakan tentang mengapa menulis, motivasinya apa, tujuannya
apa dan lainnya. Menulis di blog tidak beda jauh dengan menulis di buku diary,
bedanya kalau di blog bisa dinikmati orang banyak sekaligus bisa dikomentari,
kalau di buku diary hanya penulis yang tahu.
Nah, dari kolom komentar inilah, penulis bisa berkembang dan
bisa menambah ilmu sekaligus masukan tak terduga. Saya sendiri banyak
mendapatkan ispirasi menulis dari kolom komentar. Satu baris kalimat saja sebenarnya bisa menjadi sebuah inspirasi yang
kalau dikembangkan akan menjadi sebuah tulisan
yang menarik.
Mengikuti diskusi ringan seperti ini, semangat menulis yang
sempat padam jadi berkobar kembali. Semangat berbagi jadi timbul lagi. Semoga
akan terus berkobar dan tak padam-padam lagi
:D
5 komentar
Ananda, kamu sudah tahu kan, saya itu hanya tamat Sekolah Dasar? Tapi karena aktifitas saya di dunia blog sebuah perusahaan operator telepon selluler mengontrak saya menjadi nara sumber pelatihan blog untuk para guru di 6 kota diantaranya ini:
ReplyDeletehttp://edukasi.kompasiana.com/2012/12/05/ke-pandeglang-ke-sekolah-yang-asri-dan-sarat-prestasi-508440.html
Ingat lho, semua guru pesertanya adalah sarjana, sementara saya yang berdiri mengajar di depan mereka hanya tamat SD.
Jadi jangan pernah merasa kecil hati dengan keadaan yang ada, tetaplah optimis dan bersemangat. Allah akan membukakan jalan bagi hambanya yang sungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Salam
DK
Optimis harus, Om :D
DeleteAllah selalu memberi jalan untuk hamba-NYA yang berniat baik, itu pasti.
Makasih sudah diingatkan, om
apa yg dikatakan pak Dian itu benar Fer, namun memang saja selalu ada yg memandang rendah profesi kita. Padahal gaji kita kalau di bandingkan guru di Indonesia mungkin lebih makmur kita hehhe... Narsis amat nih diriku. Tambah lagi kecerdasan kita juga gak kalah kok sama mereka
ReplyDeleteIya siuce,,,keep spirit terus lah pokoknya :D
DeleteAmbil positifnya dulu, kita sudah menjelajah HK, sedang banyak orang yang cuma ngiler tapi belum kesampaian
hahahaha,,,tak tambahi narsisnya
hmm
ReplyDelete